Dekoder HTML adalah alat atau proses yang mengubah entitas HTML (seperti <, >, &, dll.) kembali menjadi karakter yang sesuai (seperti <, >, &, dll.). Dekoding HTML adalah kebalikan dari pengodean HTML, dan digunakan untuk mengubah teks yang dikodekan kembali menjadi format yang dapat dibaca manusia.
Contohnya:
< menjadi <
> menjadi >
& menjadi &
Untuk mengubah data yang dikodekan HTML kembali ke bentuk yang dapat dibaca atau digunakan.
Untuk menafsirkan konten yang dibuat pengguna atau teks lain yang telah dikodekan untuk menghindari kerusakan struktur HTML.
Untuk merender konten dengan benar saat sebelumnya dikodekan untuk tampilan yang aman di browser.
Untuk menghapus pengodean yang tidak diinginkan dari data yang sekarang aman untuk dirender sebagai teks mentah atau HTML.
Dekode HTML biasanya dilakukan melalui fungsi bawaan dalam banyak bahasa pemrograman:
Dalam JavaScript, Anda dapat menggunakan textContent atau pustaka yang mendekode entitas HTML.
Dalam Python, Anda dapat menggunakan modul html dengan fungsi seperti html.unescape().
Bahasa pemrograman lain mungkin menyediakan fungsi atau pustaka serupa untuk mendekode entitas HTML.
Prosesnya melibatkan identifikasi entitas yang dikodekan dan menggantinya dengan karakter yang sesuai.
Saat Anda menerima konten yang dikodekan HTML (misalnya, dari URL, input pengguna, atau API respons) dan perlu merendernya dalam bentuk aslinya.
Saat Anda perlu menampilkan konten HTML mentah (seperti teks berkode HTML dalam pesan atau komentar) yang sebelumnya dikodekan untuk alasan keamanan atau kompatibilitas.
Saat mengambil dan menampilkan konten yang telah dikodekan untuk penggunaan yang aman di browser tetapi sekarang harus ditafsirkan sebagai teks mentah (seperti komentar pengguna, cuplikan kode, dll.).
Saat memproses data yang dikodekan URL atau dikodekan HTML untuk transmisi atau penyimpanan yang aman tetapi harus didekodekan sebelum digunakan lebih lanjut.