Kompresi XML mengacu pada penghapusan karakter yang tidak diperlukan seperti spasi, jeda baris, tab, dan komentar untuk mengurangi ukuran keseluruhan file XML. Ini sering disebut minifying.
Pemformatan XML (atau mempercantik) menyusun konten XML dengan indentasi dan jeda baris yang tepat agar lebih mudah dibaca dan dipahami.
Kompresi:
Kurangi Ukuran File: Mempercepat transmisi data dan mengurangi kebutuhan penyimpanan.
Optimalkan Kinerja: Berguna dalam API, aplikasi seluler, dan lingkungan yang sensitif terhadap bandwidth.
Tingkatkan Efisiensi: Terutama penting saat mengirim XML melalui jaringan.
Pemformatan:
Meningkatkan Keterbacaan: Membuat XML yang kompleks lebih mudah ditafsirkan dan di-debug.
Meningkatkan Kemudahan Pemeliharaan: Struktur yang bersih membantu tim mengelola dan mengedit data XML.
Memastikan Konsistensi: Pemformatan standar membantu menghindari kesalahan dan membantu kolaborasi.
Alat Daring: Tempel XML ke alat berbasis web untuk mengompresi atau memformat secara instan.
Editor Teks: Gunakan fitur atau plugin dalam editor seperti VS Code, Notepad++, atau Sublime Text.
Dukungan IDE: Banyak lingkungan pengembangan (seperti Eclipse atau IntelliJ) menawarkan format XML bawaan.
Baris Perintah atau Skrip: Gunakan utilitas XML (xmllint, tidy, dll.) untuk pemrosesan otomatis.
Perpustakaan Pemrograman: Bahasa seperti Python, Java, dan JavaScript memiliki pustaka untuk mengurai dan memformat ulang XML.
Kompresi:
Sebelum mengirimkan data XML melalui internet.
Saat mengoptimalkan file untuk kinerja atau penyimpanan.
Untuk menyematkan XML dalam format ringkas atau aplikasi seluler.
Pemformatan:
Selama pengembangan atau debugging sistem berbasis XML (seperti RSS, SOAP, file konfigurasi).
Saat meninjau, mengedit, atau mendokumentasikan struktur XML.
Saat mempersiapkan XML untuk kolaborasi tim atau tinjauan kode.